Jumat, 26 Juli 2013

Keutamaan Bersholawat








Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56)
Imam Al-Bukhari berkata, “Abul Aliyah berkata, “Shalawat Allah Ta’ala kepada beliau adalah pujian-Nya kepada beliau di hadapan para malaikat. Adapun shalawat para malaikat (kepada beliau) adalah bermakna doa (mereka untuk beliau).”
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشَرًا
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya 10 kali”. (HR. Muslim: 384)
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:
أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَليلَةَ الْجُمُعَةِ, فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشَرًا.
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari dan malam Jumat, karena barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali”. (HR. Al-Baihaqi (3/249) dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1407)
Dari Ali bin Al-Husain radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda
لاَ تَجْعَلُوْا قَبْرِيْ عِيْداً، وَلاَ تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ قُبُوْراً، وَصَلُّوْا عَلَيَّ وَسَلِّمُوْا حَيْثُمَا كُنْتُمْ، فَسَيَبْلُغُنِيْ سَلاَمُكُمْ وَصَلاَتُكُمْ.
“Janganlah kalian menjadikan kuburku sebagai id dan jangan kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kubur. Bershalawat dan bertaslimlah (ucapkan salam) kalian kepadaku dimanapun kalian berada karena salam dan shalawat kalian akan sampai kepadaku”.(Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Tahdzirus Sajid hal. 98-99)
Menjadikannya sebagai id misalnya mengunjunginya pada waktu-waktu tertentu.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلاَّ رَدَّ اللهُ عَلَيَّ رُوْحِيْ حَتَّى أَرُدُّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ
“Tidak ada seorang pun yang mengucapkan taslim kepadaku kecuali Allah akan mengembalikan rohku sehingga saya bisa membalas taslimnya”. (HR. Abu Daud no. 2041, Ahmad: 2/527, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 5679)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Kecelakaan atas seorang hamba yang namaku disebut di sisinya lantas dia tidak bershalawat kepadaku”. (HR. At-Tirmizi no. 3545 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Kami’ no. 3510)
Penjelasan ringkas:
Al-Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah- menyatakan dalam Tafsirnya (3/528) tentang ayat di atas, “Maksud dari ayat ini adalah bahwa Allah  mengabarkan kepada para hamba-Nya mengenai kedudukan hamba dan nabi-Nya (Muhammad) di sisi-Nya di hadapan penghuni alam atas (langit). Bahwa Dia memuji-mujinya di hadapan para malaikat yang didekatkan dan bahwa para malaikat juga bershalawat kepada beliau. Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan penghuni alam bawah (bumi) untuk mengucapkan shalawat dan taslim kepada beliau, sehingga berkumpullah pujian dari penghuni kedua alam -atas dan bawah- seluruhnya kepada beliau”.
Ar-Rasul shallallahu alaihi wasallam mempunyai banyak hak dari umatnya. Di antara hak tersebut adalah cintai kepada beliau. Dan di antara bentuk mencintai beliau adalah memperbanyak shalawat kepada beliau kapanpun -terlebih jika ada dalil yang menyebutkan keutamaan shalawat pada hari tertentu seperti pada hari dan malam jumat-dan dimanapun kita berada -apalagi jika ada dalil khusus yang menunjukkan tempat tertentu disunnahkan shalawat di situ, seperti ketika akan keluar masuk masjid-.
Karena sangat besarnya hak beliau shallallahu alaihi wasallam yang satu ini, sampai-sampai Allah Ta’ala memerintahkan para malaikat dan seluruh kaum mukminin agar bershalawat kepada Nabi. Dan Nabi mengabarkan bahwa siapa saja yang bershalawat untuk beliau sekali maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak 10 kali. Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengancam dengan doa kecelakaan atas siapa saja yang tidak bershalawat kepada beliau ketika nama beliau disebut. Maka ini semakin mengutkan pendapat sebagian ulama yang menyatakan wajibnya bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam setiap kali nama beliau disebut.
Dan di antara keistimewaan dan kemudahan ibadah yang satu ini, seorang muslim tidak perlu repot-repot untuk mendatangi kubur Nabi shallallahu alaihi wasallam jika hanya sekedar ingin mengirim shalawat dan salam. Karena dimanapun seseorang, tatkala dia membaca shalawat maka shalawat ini akan diantar oleh para malaikat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu Allah akan mengembalikan roh beliau ke jasad beliau guna menjawab salam umat beliau.
Selengkapnya tentang shalawat insya Allah akan dipaparkan pada tempatnya, wallahu a’lam bishshawab.

Fadhilah dan Faedah Bersholawat




Fadhilah dan Faedah Bershalawat
Fadilah (keutamaan) bershalawat atas nabi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran bahwa Allah Swt. dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw., seperti terlihat dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersha-lawat untuk Nabi… .” (QS.33:56).
Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa Allah Swt. melimpahkan rahmat bagi Nabi Muhammad Saw. dan para malaikat memintakan ampunan bagi Nabi Muhammad Saw. Karena itu, pada lanjutan ayat tersebut, Allah Swt. menyuruh orang-orang mukmin supaya bershalawat dan memberi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.: “…Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Untuk mengetahui keutamaan apakah yang diperoleh orang-orang yang bershalawat, baiklah kita perhatikan maksud-maksud hadis yang di bawah lni.
Bersabda Nabi Saw.
Artinya: “Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim dari Abû Hurairah).
Artinya: “Bahwasanya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh ummatku.” (HR. Ahmad. Al-Nasâ’i dan Al-Darimî).
Artinya: “Barangsiapa bershalawat untukku dipagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali, mendapatlah ia syafa’atku pada hari qiamat.” (HR. Al-Thabrânî)
Artinya: “Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku.” (HR. Al-Turmudzî).
Artinya: “Jibril telah datang kepadaku dan berkata: ‘Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?! (HR. Al-Nasâ’i dan Ibn Hibban, dari Abû Thalhah).
Sabda Rasulullah Saw. yang Artinya: “Barangsiapa -ketika mendengar azan dan iqamat mengucapkan: “Allâhumma Rabba Hâdzih al-Da’wât al-Tâmmah, wa al-Shalât al-Qâ’imati, shalli ‘alâ muhammadin ‘abdika wa Rasûlika, wa A’tihi al-Washîlata wa al-Fadhîlata, wa al-Darâjata al-Râfi’ata, wa al-Syafâ’ata yawm al-Qiyâmati (Artinya: “Ya Allah, ya Tuhannya seruan yang sempurna ini, serta shalat yang segera didirikan ini, limpahkanlah shalawat untuk Muhammad, hamba dan rasul-Mu. Dan berilah ia wasilah dan fadilah serta derajat yang amat tinggi dan (izin untuk) bersyafaat pada hari Kiamat)…, maka (bagi siapa yang mengucapkan doa tersebut) niscaya akan beroleh syafaatku kelak.”
Al-Ghazali didalam kitabnya Ihyâ ‘Ulûm al-Dîn menceritakan seorang dari mereka (seorang dari kalangan ulama, sufi, ahli ibadah dsb.) pernah berkata: “Sementara aku menulis (catatan tentang) beberapa hadis, aku selalu mengiringinya dengan menuliskan shalawat untuk Nabi Saw., tanpa melengkapinya dengan salam untuk beliau. Malamnya aku berjumpa dengan beliau dalam mimpi, dan beliau berkata kepadaku: ‘Tidakkah sebaiknya engkau melengkapi shalawatmu untukku dalam bukumu itu?’ Maka sejak itu, tak pernah aku mengucapkan shalawat kecuali melengkapinya dengan ucapan salam untuk beliau.”
Diriwayatkan dari Abû Al-Hasan, katanya: “Aku pernah berjumpa dengan Nabi Saw. dalam mimpi, lalu kukatakan kepada beliau: ‘Ya Rasulullah, apa kiranya ganjaran bagi Al-Syâfi’i, ketika ia bershalawat untukmu dalam kitabnya: Al-Risâlah dengan ungkapan: ‘Semoga Allah bershalawat atas Muhammad setiap kali ia disebut oleh para penyebut, dan setiap kali sebutan tentangnya dilalaikan oleh para pelalai?’ Maka Nabi Saw. menjawab: ‘Karena ucapannya itu, ia dibebaskan dari keharusan menghadapi perhitungan (hisab pada hari Kiamat).’”
Dalam kitab yang sama (Ihya) Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa sesungguhnya berlipatganda-nya pahala shalawat atas Nabi Saw. adalah karena shalawat itu bukan hanya mengandung satu kebaikan saja, melainkan mengandung banyak kebaikan, sebab di dalamnya ter-cakup :
1. Pembaharuan iman kepada Allah.
2. Pembaharuan iman kepada Rasul.
3. Pengagungan terhadap Rasul.
4. Dengan inayah Allah, memohon kemuliaan baginya.
5. Pembaharuan iman kepada Hari Akhir dan berbagai kemuliaan.
6. Dzikrullah.
7. Menyebut orang-orang yang shalih.
8. Menampakkan kasih sayang kepada mereka.
9. Bersungguh-sungguh dan tadharru’ dalam berdoa.
10. Pengakuan bahwa seluruh urusan itu berada dalam kekuasaan Allah
Masih banyak keutamaan-keutamaan bagi orang-orang yang melakukan atau membaca shalawat atas Nabi. Namun penyusun hanya menukil beberapa hadis dan qawl (perkataan) ulama.
Adapun faedah atau manfaat bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. sebagaimana dijelaskan hadis-hadis di atas terdapat sembilan belas perkara, yakni:
1. Memperoleh curahan rahmat dan kebajikan dari pada Allah Swt.;
2. Menghasilkan kebaikan, meninggikan derajat dan menghapuskan kejahatan;
3. Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman, apabila kita membacanya 100 Kali;
4. Menjauhkan kerugian, penyesalan dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang shalih;
5. Mendekatkan diri kepada Allah;
6. Memperoleh pahala seperti pahala memerdekakan budak;
7. Menghasilkan syafa’at;
8. Memperoleh penyertaan dari Malaikat rahmah;
9. Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi; Seseorang yang bershashalawat dan bersalam kepada Nabi, shalawat dan salamnya itu disampaikan kepada Nabi;
10. Membuka kesempatan berbicara dengan Nabi Saw.;
11. Menghilangkan kesusahan, kegundahan dan meluaskan rezeki;
12. Melapangkan dada. Apabila seseorang membaca shalawat 100 kali, maka Allah akan melapangkan dadanya dan memberikan penerangan yang sinar seminarnya ke dalam hatinya;
13. Menghapuskan dosa. Apabila seseorang membaca dengan tetap tiga kali setiap hari, maka Allah akan menghapuskan dosanya;
14. Menggantikan shadaqah bagi orang yang tidak sanggup bershadaqah;
15. Melipatgandakan pahala yang diperoleh. Apabila seseorang bershalawat di hari Jumat, maka Tuhan akan memberikan kepadanya pahala yang berlipat ganda;
16. Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah di hari qiamat. Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah.
17. Menyebabkan doa bisa diterima oleh Allah;
18. Melepaskan diri dari kebingungan di hari qiamat. Apabila seseorang meninggalkan shalawat kepada Nabi, maka ia akan menghadapi kebingungan dan kekacauan di hari mahsyar;
Memenuhi satu hak Nabi, atau menunaikan suatu tugas ibadat yang diwajibkan atas kita Apabila sese-orang tidak bershalawat, berartilah ia enggan memenuhi suatu haq Nabi yang wajib ia penuhi;

Indahnya Bersholawat








Membaca shalawat adalah salah satu amalan yang disenangi orang-orang Ahlus Sunah wal Jama'ah, disamping amalan-amalan lain semacam itu. Ada shalawat “Nariyah”, ada “Thibbi Qulub”. Ada shalawat “Tunjina”, dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan “hizib” dan “ratib” yang tak terhitung banyaknya. Semua itu mendorong semangat keagamaan dan cita-cita kepada Rasulullah sekaligus ibadah.

Salah satu hadits yang membuat kita rajin membaca shalawat ialah: Rasulullah bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.

Salah satu shalawat yang sangat popular ialah “Shalawat Badar”. Hampir setiap warga Indonesia, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, orang bukan NU pun ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara dimana dan kapan saja “Shalawat Badar” selalu dilantunkan bersama-sama.
Shalawat yang satu ini, “shalawat Nariyah”, tidak kalah populernya di kalangan warga Nahdliyin. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada-Nya.

Salah satu shalawat lain yang mustajab ialah shalawat Tafrijiyah Qurtubiyah, yang disebut orang Maroko shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak apa yang tidak disuka, mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat bi idznillah. Shalawat ini juga oleh diamalkan para ahli yang tahu rahasia alam.

Imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat (nariyah) ini sehabis shalat (fardlu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rejekinya tidak akan putus, disamping mendapatkan pangkat/kedudukan dan tingkatan orang kaya. (Khaziyat al-Asrar, hlm 179)

Simak sabda Rasulullah SAW berikut ini:

وَأخْرَجَ ابْنُ مُنْذَة عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنهُ أنّهُ قال قال َرسُوْلُ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ: مَنْ صَلّى عَلَيَّ كُلّ يَوْمٍ مِئَة مَرّةٍ – وَفِيْ رِوَايَةٍ – مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي اليَوْمِ مِئَة مَرّةٍ قَضَى اللهُ لَهُ مِئَة حَجَّةٍ – سَبْعِيْنَ مِنْهَا في الأخِرَةِ وَثَلاثِيْنَ فِي الدُّنْيَا – إلى أنْ قال – وَرُوِيَ أن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عليه وسلم قال : اكْثَرُوا مِنَ الصَّلاةِ عَلَيَّ فَإنّهَا تَحِلُّ اْلعَقْدَ وَتَفْرجُ الكُرَبَ – كَذَا فِيْ النزهَةِ

Hadits Ibnu Mundah dari Jabir, ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia. Sampai kata-kata … dan hadits Rasulullah yang mengatakan:Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah.

Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku; jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. (Hadits riwayat Al-hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab shalawat ‘ala an-Nabi). hadist ini shohih menurut Imam Haitami dalam kitab Majma’ az-Zawaid. Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya (istighfar) di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa Rasul untuk umatnya pasti bermanfaat.

Ada lagi hadits lain. Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu. (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih)

Kamis, 25 Juli 2013

Semangat Bersholawat



Sholawat,,
sepertinya menjadi kata yang begitu  indah untuk kita dengar seiring kehidupan kita sebagai muslim.
namun kata ini kalau saja kita rasakan ternyata begitu sulit untuk kita wujudkan bersama dalam artian lebih lanjut.
sholawat sendiri sebenarnya adalah salah satu wujud pembuktian cinta kita sebagai umat Rosululloh SAW, namun sebenarnya yang lebih bermakna dari kata pembuktian cinta itu sendiri adalah akan  adanya rasa keinginan yang mkenggebu-gebu untuk meneladani tentang kehidupan beliau..
ketika kita hanya berpuas dengan hanya bersholawat, berkumandang tanpa adanya rasa yang terpendam dalam hati, tanpa cinta sepertinya sangat miris sekali...
boleh dikatakan kalau demikian hanlnya kita melihat burung beo yang tiap hari bilang "assalamualaikum" tanpa ia ketahui dan pahami tentang apa yang ia ucapkan.
sholawat sendiri secara umum dapat kita lihat dengan adanya manusia yang mengumandangkan syair2 islami dalam bahasa arab yang apabila kita ketahui arti dan maknanya ternyata begitu menyentuh qolbu kita.
tapi karena kita sendiri tidak mengetahui arti, apalagi menghayati, dan kita hanya berkobar-kobar tanpa tahu makna yang kita ucapkan, acap kali menimbulkan rasa yang kurang begitu nyaman,,
contoh sederhana:
kalau seringkali kita lihat adanya habib syech dalam bersenandung sholawt, acapkali kita lihat para pengunjung begitu semangat. mereka berkobar-kobar melantunkan syair sholawat itu dengan menggebu-gebu..
tapi begitu acara mau'idho hasanah..
kita lihat!!
bagaimana expresi mereka..
kiri kana ngantuk, ada pula yang tidur...
sungguh miris sekali apabila kita perhatikan hal seperti itu..
kadang apakah tidak pernah kita fikirkan..
Rosululloh SAW, menyuruh kita untuk berkumandang sholawat adalah untuk wujud cinta kita pada beliau.
tapi tidakkah pernah terfikirkan bahwa bagaimana perbandingan derajat antara kita bersholawat yang kita sendiri tidak tahu artinya, dengan pengajian yang kita tahu maknanya, yang dapat memberikan kita petunjuk, yang dapat mengingatkan kita akan akhirat, yang mengingatkan kita akan tujuan dari sholawat itu sendiri.
rasanya sungguh terlalu bodohnya kita.
apakah Rosululloh SAW akan bangga pumya umat yang seperti kita?

perlu dijadikan renungan
masyarakat kita, mayoritas tidak dapat memahami tentang sebuah makna,
walau ada sabda yang mengatakan bahwa sholawat itu tahu atau tidak tahu maknanya maka akan tetap mendapat pahala..
tapi apakah hanya sampai tingkat itukah islam zaman ini?
ada baiknya bila kita meningkatkan derajat itu dengan berusaha untuk memahami makna dari sebuah sholawat itu sendiri,,sehingga kita pun akan seantiasa dipandang oleh Rosululloh SAW sebagai umat yang BERMUTU.


Kamis, 18 Juli 2013

Daftar Desa dan Kecamatan di Kudus


NO
Desa
Kecamatan
1
Bacin
Bae
2
Cendono
Dawe
3
Besito
Gebog
4
Ploso
Jati
5
Gondoharum
Jekulo
6
Banget
Kaliwungu
7
Kali putu
Kudus kota
8
Mejobo
Jepang
9
Karang rowo
Undaan

Rabu, 17 Juli 2013

Kerinduan Bersholawat




Keutamaan Bersholawat

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ
Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”.
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut, karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang berlipatganda dari Allah Ta’ala.